طرق مولاناالشيخ محمد زين الدين عبد المجيد المشهور فى نشر لواء نهضة الوطن ومعاهدها ومدارسها فى العالمين

Februari 13, 2022

Metode Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid Dalam Menyebarkan Panji-panji Organisasi Nahdlatul Wathan, Pondok Pesantrennya dan Madrasah Nahdlatul Wathan Di Seantero Alam Semesta. 

Oleh Prof. Dr. TGH .Fahrurrozi Dahlan.QH, MA. (Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Wathan)

Bagian pertama:  

MENYEBARKAN PANJI NAHDLATUL WATHAN LEWAT SYAIR-SYAIR NAHDHIYYAH YANG DITAZYIIL (DICANTOLKAN) PADA DOA-DOA DAN SYAIR-SYAIR MASYHUR DI KALANGAN MASYARAKAT MUSLIM.

Pertama: Syair Dicantolkan Di Shalawat Badar.

Untuk konteks masyarakat NTB,  khususnya Lombok,  membaca shalawat badar tidak begitu marak pada era-era awal kepulangan Maulanassyaikh dari tanah suci Makkah setelah selesai sekolah di Madrasah Asshaulatiyah tahun 1932. Maulanassyaikh menginisiasi agar shalawat badar dibaca saat pembacaan berzanji di mana saat itu masyarakat Sasak Lombok  setiap malam Jumat gemar membaca barzanji dengan lisan Sasak yang tak keruan ilmu nahwu,  ilmu sharafnya, seperti ya abu bakarna siddiq. Allahi fatimah Benterrasulle dan banyak lagi bahasa syair barzanji yang tidak tepat diucapkan sesuai gramatika ilmu nahwu ilmu sharaf. 

Maulanassyaikh mencoba dengan lagu dan intonasi yang datar indah dan enak dibaca oleh masyarakat Sasak yang tidak perlu teriak-teriak dalam membaca barzanji. Beliau mempopulerkan lagu intonasi bacaan barzanji dengan intonasi yang lembut di kalangan santri Nahdlatul Wathan sejak tahun 1940--an sehingga cara membaca barzanji berubah drastis di kalangan masyarakat Sasak dikarenakan para alumni mengajarkan kembali cara membaca barzanji kepada masyarakat mereka masing-masing. Dengan demikian masyarakat terjadi banyak perubahan dalam mekanisme membaca barzanji. 

Mengingat bacaan barzanji sudah melekat di tengah masyarakat Sasak Bapak Maulanassyaikh memasukkan shalawat badar di membaca barzanji yang baik dan berkeadilan. Melihat situasi sosial seperti itu, Maulanassyaikh mencantolkan doa Nahdhiyyah di shalawat badar yang sebelumnya tak pernah dipopulerkan oleh ormas lain saat itu. Bahkan Maulanassyaikh membuat rekaman dengan memberikan pengantar terhadap bacaan barzanji yang dibacakan oleh Thullab-tholibat Ma'had Darul Quran wal hadis yang saat itu ditunjuk oleh Maulanassyaikh yang menjadi Hadi (pimpinan)  dalam membaca brazanji yaitu TGH. Drs. Khairi Yasri. Khairi Yasri yang memimpin pembacaan brazanji, itu terjadi pada awal tahun 1986-an. 

Strategi ini digunakan guna masyarakat lebih mengenal NW dalam berbagai bidang.

Bukti otentik sejarah ini kita lihat dalam syair Maulanassyaikh dalam doa Shalawat Badar. 

صلوات بدر 

صلاة الله سلام الله * على طه رسول الله 

صلاة الله سلام  الله * على يس حبيب الله 

توسلنا ببسم الله * وبالهادى رسول الله 

وكل مجاهد لله * باهل البدر يا الله. 

الهي سلم الامة * من آلافات والنقمة 

ومن هم ومن غمة * باهل البدر يا الله 

الهي نجنا واكشف* جميع اذية واصرف

مكاءد العدا والطف *باهل البدر يا الله.

Sampai bait ke 18....Maulanassyaikh menambahkan di akhir bait yang ke 26 

وكم من كربة تنفي *  باهل البدر يا الله 

Dengan bait -bait syair berikut ini: 

وعمر نهضة الوطن * مدى الدهر مدى الزمن 

ايا ذاالفضل والمنن* باهل البدر يا الله 

Wammir nahdlatal wathani-madaddahri madazzamani. Ayaa zal fadhli wal minani biahlil badriyaa Allah. 

Setelah syair itu diucapkan baru dilansungkan dengan bait shalawat badar berikut ini. 

وصل على النبي البر * بلا عد ولا حصر 

وآل سادة غر * باهل البدر يا الله. 

Di saat bacaan shalawat badar menggema di bumi Sasak para abituren NW tentu mempopulerkan karya Maulanassyaikh ini di kalangan masyarakat. Itu salah satu cara Maulanassyaikh memperkenalkan NW ke masyarakat awam. 

Kedua: Pada Syair Abu Nawas

الهي لست للفردوس اهلا * ولا اقوى على نار الجحيم 

فهب لى توبة واغفر ذنوبى* فانك غافر الذنب العظيم 

وعاملني معاملة الكريم * وثبتني على النهج القويم 

Maulanassyaikh menambahkan dengan doa: 

وعمر نهضتي وانشر لواها * وجد لى منك بالفضل العميم 

Waammir nahdhoty wansyur liwaaha* wajud lii minka bil fadlil amiimi. 


Ketiga: Syair Pada Doa Pusaka

Pada doa pusaka yang dipopulerkan oleh Maulanassyaikh yang sesungguhnya itu doa para waliyullah Habib Abdurrahman dari Yaman Hadramaut,  yang kemudian diadopsi oleh Maulanassyaikh menjadi doa dalam setiap acara pengajian dan khalaqah majelis yang kemudian itu dikira doa milik NW padahal itu doa waliyullah yang juga populer di Yaman dan Makkah. Doa itu bunyinya sebagai berikut: 

ربنا انفعنا بما علمتنا * رب علمنا الذي ينفعنا 

رب فقهنا وفقه اهلنا * وقرابات لنا فى ديننا 

مع اهل القطر انثى وذكر

Dst..... 

Kemudian ditambahkan di doa populer ini Doa Nahdhatul Wathan dan Doa untuk seluruh pejuang dan pengurus Nahdlatul Wathan dengan doa:

ربنا يا ذالجلال والمنن * انشرن لواء نهضة الوطن 

واحفظنها دائما من الفتن* واهدين رجالها على السنن 

                              وانصرنهم فى العشايا والبكر


Keempat: Syair Nahdhiyyah dalam Bentuk Doa

Syair Nahdhiyyah dalam Bentuk Doa ditulis oleh Maulanassyaikh menngiringi doa shalawat al-Qosidah al-Muhammadiyah karya al-imam al-Bushairy. 

محمد اشرف  الاعراب  والعجم* محمد خير من يمشى على قدم

Sampan bait yang ke-16 ditazyil Olen Maulanassyaikh dengan syair: 

محمد نوره للنهضيين بدا * محمد قادنا للخير فاستقم 

Muhammadun nuruhu linnahdhiyyiina bada* Muhammadun qodana lilkhairi fastaqimi. 

Inilah sekelumit metode Maulanasyyaikh dalam menyebarkan Nahdlatul Wathan melalui syair -syair Karya orisinalitas Beliau yang dicantolkan dalam doa -doa karomah agar kecipratan berkah ngiring doa-doa para waliyullah itu. 

(Ini analisa al-faqier H. Fahrurrozi Abu Raziqi sebagai santri yang menyantri lansung di hadapan Maulanassyaikh moga barokah untuk kita semua terutama barokah dalam memahami keulamaan guru besar kita agar semua tahu harga dan nilai perjuangan guru besar kita di hadapan masyarakat Lombok NTB tanpa kecuali sebab orang-orang besar di dalam dan luar negeri tak akan datang dan kenal Lombok ini jika tidak ada pengaruh keulamaan Maulanassyaikh.

Mari kita jaga muru'ah guru besar kita meski ada saja orang-orang yang tidak menghargai jasa Maulanasyaikh yang mereka sendiri  tidak sadari sesungguhnya. Wallahu a'lam.

..... 

Tulisan ini disadur dari status facebook Prof. Dr. TGH .Fahrurrozi Dahlan.QH, MA. 

Baca juga artikel terkait TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID atau tulisan menarik lainnya Prof. Fahrurrozi (nwmesir.net- Artikel)


You Might Also Like

0 comments


Pengurus Perwakilan Nahdlatul Wathan (PWK NW) Mesir adalah organisasi keagamaan sekaligus kemasyarakatan di Mesir yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa dan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh ridla Allah di dunia dan akhirat berdasarkan pada "Pokoknya NW, Pokok NW Iman dan Taqwa".

PWK NW MESIR