Lagu Riyadhul Abdan Karya Maulana Syaikh
Maret 01, 2022ايهاالاخوان نحن جميعا # تسابقوا في رياض الابدان
رياضناالابدان طلابناالوطن # بالحق الجد والنشاط والدوام
ايهاالاخوان نحن جميعا # تسابقوافي رياض الابدان
تدريبا للارواح والابدان # العقل السليم في الجسم السليم
"Mari Kawan Kita Semua, Berpaculah dalam olah raga.
Olah raga kita Pelajar al-Wathan.
Dengan sungguh, hebat riang gembira.
Mari kawan Semua, Berpaculah dalam Olahraga.
Untuk melatih jiwa dan raga: Mensana in corpore Sano."
A. Historisitas Lagu Riyadhul Abdan Karya Maulanassyaikh
Lagu ini dipopulerkan oleh Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany sejak tahun 1960-an.
Menurut penuturan Al-Mukarram TGH. Lalu Anas Hasyri, bahwa lagu ini saya dengar langsung dari Bapak Maulanassyaikh, dan beliau sendiri yang buat, langsung dilagukan dan diterjemahkan oleh beliau sendiri, uniknya terjemahan bahasa Indonesia selaras lagu-intonasinya dengan lirik bahasa Arabnya.
Lebih lanjut beliau bertutur kepada penulis, bahwa sejak saya pertama kali sekolah di Pancor tahun 1962-an, saya sudah mendengar lagu ini dari Maulana Syaikh dan memang lagu ini kurang dipopulerkan oleh murid-murid atau santri Nahdhatul Wathan saat itu, bahkan nyaris tidak pernah dilagukan di tengah-tengah thullab-tholibat.
Lanjut beliau, saya teringat dengan lagu karya Maulanassyaikh tentang olahraga dan saya coba renungkan ingatan saya tentang lagu yang saya dengar puluhan tahun yang lalu. Lagu itu saya yakini sebagai karya Maulanassyaikh karena saya dengar langsung dari beliau dan beliau yang arransemen langsung. Lagu ini bisa juga dikroscek ke murid murid Maulanassyaikh yang semasa dengan saya atau bahkan yang lebih dahulu dengan saya.
Lagu ini lebih tepat disebut sebagai lagu penyemangat kaum santri untuk terus menjaga kesehatan fisik dan sekaligus menjaga kesehatan rohani.
Lagu ini menegaskan akan kepedulian Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany tentang kesehatan jasmani dan kesehatan rohani.
Inilah kilas sejarah Karya Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany diulang ceritakan oleh Murid Beliau Tercinta, Murid yang dikenal oleh Maulanassyaikh sebagai ahli Syair, Dialah TGH. Lalu Anas Hasyri.
Lagu yang diaransemen oleh Maulana Syaikh sendiri, diterjemahkan sesuai lagu dan intonasi Arabnya langsung dicontohkan oleh Maulanassyaikh. (Tutur Beliau Saat Pengajian Isro mi'raj di Ponpes Darunnajihin NW Bagiknyala, Sabtu 19 Februari 2022 M).
B. Nilai Keislaman Dalam Lagu Riyadhul Abdan
Lagu ini menerangkan banyak hal tentang arti kesehatan dan keselamatan.
Pertama: Sehat Fisik lebih diutamakan dari sahnya pelaksanaan ibadah.
Sesuai Kaidah:
صحة الأبدان مقدم على صحة العبادة.
Pentingnya Sehat Fisik lebih diutamakan dari sahnya sebuah ibadah, sebab benar, sempurna, tenang, baik, dan nikmatnya ibadah sangat ditentukan oleh sehatnya raqawi jasmani. Bisa dibayangkan ibadah dalam keadaan sakit tentu tidak akan pernah nyaman dan khusu'. Itulah sebabnya Maulana Syaikh menekankan untuk berolah raga.
Kedua: Olah Raga adalah bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari, sebab tenangnya berpikir, tenangnya hati, sehatnya Rizki, tergantung pada kesehatan jasmani. Sehat Jasmani menjadi wajib untuk dijaga dan dipelihara.
Kewajiban berolahraga sebagai penanda orang itu sehat walafiat.
الوسائل على حكم المقاصد
Ibadah shalat menjadi khusu' dan tenang jika Fisik ragawi sehat. Jadi Olah Raga untuk kesempurnaan shalat dan ibadah yang lainnya menjadi satu kesatuan yang wajib dilakukan dan dilaksanakan.
Ketiga: Olahraga adalah bagian urgen dalam segala aspek kehidupan manusia. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, guru, dosen, tuan guru, Ustaz, kyai atau apapun profesinya, olah raga adalah sebuah ibadah. Tentu olah raga yang sesuai kolidor dan tata Krama agama. Olah raga dengan menutup aurat, olah raga dengan niat sehat walafiat untuk ibadah, dan lain sebagainya, terkembali ke niat.
C. Nilai Kebangsaan dalam lagu Riyahul Abdan
Lagu Riyadul Abdan ini mengandung unsur-unsur kebangsaan sebagai berikut:
Pertama: Ayyuhal Ikhwan. Panggilan kebersamaan, panggilan kekeluargaan, panggilan keharmonisan.
Ikhwan makna mendalamnya adalah penyatuan emosi, empati dalam satu tarikan cinta kasih yang diikat oleh kesamaan ideologi, geneulogi, sosiologi dan kebangsaan. Maulanassyaikh menggunakan diksi kata Ikhwan. Saudara, Se-darah, se-bangsa dan se-agama.
Kedua: Tasabaquu: Maju, bergiatlah, berusahalah, menjadi orang terdepan, berlomba lah dalam segala hal. Ungkapan motivasi dari Maulana Syaikh dalam meraih kemenangan dan kesuksesan. Motivasi untuk para pelajar NW di manapun berada untuk terus meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani nya.
Ketiga: Bilhaq, Aljidd, Annasyath, Addawam.
Empat pilar utama dalam meraih kesehatan jasmani dan rohani.
1. Bilhaq. Kerjakan dengan benar, benarkan niat dan motivasinya dalam menjalankan kegiatan itu, termasuk dalam olahraga fisik.
2). Aljiddi. Kesungguhan, keuletan, adalah simbol keberuntungan dan keberhasilan. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh tak akan pernah bisa meraih kemenangan dan kesuksesan. Maulana Syaikh menegaskan bahwa aljiddi : kesungguhan adalah modal utama meraih kemenangan dan kesuksesan itu.
3). Annasyath: Gigih, kuat, tak pantang mundur, tak menyerah, tak takut siapapun, tak gentar. Itulah makna Annasyath yang dilontarkannya oleh Maulana Syaikh sebagai kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat dan ummat. Dalam olahraga pun membutuhkan keuletan dan ketangguhan.
4) Addawam: Terus menerus, berkesinambungan, Istiqomah, bergerak tanpa jeda, tanpa lelah, terus menerus meningkatkan kualitas terbaik dan kuantitas terpuji dalam segala hal. Maulana Syaikh menegaskan bahwa kesuksesan itu sangat ditentukan oleh Addawam, keberlangsungan yang terus menerus dalam menjalankan segala hal. Termasuk di dalamnya adalah olahraga rutin dan konsisten.
D. Nilai Keummatan dan ke-NW-an dalam lagu Riyadhul Abdan (olahraga)
Nilai Keummatan dan ke-NW-an dalam lagu ini dapat dipetakan dalam empat hal:
Pertama: Konsep Nahnu Jamiian (نحن جميعا).
Kita kolektif dalam berjuang, kita kolektif dalam berolahraga, berolah pikir.
Kita semua menggambarkan kebersamaan dalam segala hal: bersama dalam satu barisan NW, bersama dalam ke-Indonesia-an dan Keummatan.
Nahnu Jamiian: Gerakan kebersamaan dalam satu tarikan nafas perjuangan yang dilandasi semangat sehat fisik, sehat pikir, sehat rohani, sehat mental.
Kedua: Thullabunal Wathan (طلابنا الوطن).
Pelajar NW: Pelajar NAHDLATUL WATHAN sebutan khusus Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany. Panggilan keberkahan untuk semua pelajar dan mahasiswa mahasiswi NW, secara terang benderang itu Maulana Syaikh menyebutkan Thullabunal Wathan. Ini maknanya bahwa lagu ini memberikan gambaran betapa pentingnya pelajar dan mahasiswa dalam ranah Perjuangan kebangsaan dan kenegaraan.
Ketiga: Tadriiban Lilarwah wal Abdan
(تدريبا للأرواح والأبدان)
Fungsi Olah Raga dalam perspektif Maulanassyaikh adalah Tadriban : Melatih dan membiasakan kesehatan Fisik dan Rohani. Ungkapan Tadriiban menjelaskan tentang pentingnya olahraga Jasmani dan olah raga rohani.
Keempat: Al-Aqlussalim filjismissalim.
Motto ini adalah motto yang sangat populer sejak lama, dan ini diadopsi oleh Maulana Syaikh sebagai simbol yang sangat populis dan Maulanassyaikh mensandingkan dengan bahasa latinnya: Mensana in corpore Sano.
Di dalam jiwa akal yang sehat terletak pada jisim jasad fisik yang sehat.
E. Olahraga ala Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanani
Menurut penuturan dan pengalaman sekaligus kebersamaan TGH. Lalu Anas Hasyri dengan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-masyhur sebagai berikut:
Pertama: Maulana Syaikh olah raga nya dengan shalat. Pagi sejak fajar sudah olahraga dengan shalat malam, shalat tahajjud. Sampai beliau keringat setelah itu beliau keluar shalat Subuh berjamaah dengan kita-kita di Mushalla Al-Abrar, wirid sampai terbit matahari.
Kedua: Olahraga dengan shalat sunnat Dhuha. Dhuha beliau dilaksanakan sebelum berangkat menuju pengajian, jam 09.00 atau selesai mengajar di Ma'had Darul Qur'an wal hadis jam 09.00. rutinitas itulah yang menjadi wasilah beliau sehat wal Afiat karena bergerak-gerak nya Anggota tubuh dalam setiap gerakan shalat.
Ketiga: Olahraga Maulana Syaikh dengan gerakan badan secara langsung di setiap majlis-majlis pengajian. Dengan menggerakkan tangan dan jari saat mengaji menjadi penanda beliau bergerak dan berolahraga secara tidak langsung.
Itulah nilai yang bisa diadopsi dari perjalanan kehidupan mulia Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
(Berkah bersama Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany dalam wadah organisasi NW yang diwariskan kepada para Abituren Nahdlatul Wathan).
......
Disadur dari akun Facebook Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan MA
0 comments