Tradisi Bai'at dalam Nahdlatul Wathan
Maret 04, 2022Tradisi Bai'at dalam Nahdlatul Wathan : Ikatan Spritual Dan Emosional Abituren Dengan Pendiri Nahdlatul Wathan.
Oleh Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan. QH.(Sekjend PB NW Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram).Mari kita senandungkan lagu: Sumpah dan Baiatmu bersama-sama biar kita ingat baiat kita di hadapan Maulanassyaikh waktu dulu.
satu!dua!tiga! Mulai!
"Ingatlah Bai'atmu Sumpah Dan Janjimu
Yang Telah Diikrarkan Sejak Masa Lalu
Wajib Terus Membantu Membela Nw Dan Guru
Dan Memesan Anak Cucu Mewarisi Nw Mu
Ingatlah Hai Pemuda Pejuang Nahdlatul Wathan
Kibarkan Panji-panji Bendera Nahdlatul Wathan
Tegakkan Agama Tuhan,
Hidupkan Persaudaraan
Melalui Nahdlatul Wathan
Hidup Nahdlatul Wathan
Melanggar Sumpah Dan Bai'at
Merusak Budi Dan Akhlak
Iman Taqwa Nya Tidak Kan Berkat
Ilmu Amalnya Akan Berkarat
Alangkah Besar Musibah
Melanggar Sumpah Dan Bai'at
Bisa Membawa Su'ul Khotijah
Tersesat Iman Na'u Zubillah".
Itulah lagu yang disenandungkan dulu saat masih hayat Maulana Syaikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid, yang kala itu tak pernah terbersit dalam benak pikiran kita akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan dalam organisasi NW.
Lagu di atas, sesungguhnya menjelaskan hakikat Bai'at dalam Organisasi NW yang secara umum dapat dipetakan dalam tiga dimensi utama:
Pertama: Peneguhan Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Baiat NW baiat ketaqwaan semakna dengan ikatan janji setia sampai mati membawa iman taqwa menghadap ilahi.
Baiat NW ala Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany adalah baiat menuju syurgawi ilahi yang berasas pada pondasi iman dan taqwa yang kemudian itu menjadi yel-yel perjuangan NW: Pokoknya NW, Pokok NW Iman dan Taqwa.
Baiat ketaqwaan menjadi peneguh yang paling esensi dalam perjuangan menghadapi tantangan dunia dan tantangan global. Maulanassyaikh memberikan filter dan penjagaan yang kuat melalui baiat NW yang bersumber dari ketaqwaan kepada Allah.
ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
Semua Abituren NW mengharapkan Fauzan Azhiman: Fauzan Adalah Keberuntungan Syurgawi. Aziiman: Keagungan menatap dan berjumpa dengan Allah SWT di dalam syurga. Itulah esensi baiat NW untuk penguatan ke-NW-an dalam bingkai ketaqwaan kepada Allah SWT.
Kedua: Peneguhan kebaktian kepada Guru dan Orang Tua.
Baiat NW adalah baiat penguatan sanad keilmuan dan kebaktian kepada Guru.
Kebaktian kepada guru menjadi wasilah utama menuju syurgawi ilahi, pintu masuk berdialog dengan Allah SWT, Guru menjadi sarana yang paling dekat menuju sanad kenabian.
Itu sebabnya Maulana Syaikh menitikberatkan baiat NW dalam mewujudkan kebaktian kepada Guru Spiritual yang kemudian Maulana Syaikh melihat sosok guru lebih utama ditaati daripada orang tua biologis.
Seringkali Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany mengutip ungkapan ulama sufistik,
اقدم أستاذى على نفسى والدى # وان نالنى العز والشرف. فذاك مربى الروح والروح جوهر. وذاك مربى الجسم والجسم كالصدف.
Guru Spritual laksana mutiara karena mendidik ruh spritual iman dan taqwa. Ibu bapak laksana bungkus atau kulit kerang mutiara yang hanya membimbing dan menjaga fisik jasad.
Berbaiat untuk setia Guru menjadi sarana dan prasarana utama menuju keberkahan dan kebermanfaatan. Maka Baiat NW adalah baiat kebaikan dan baiat keguruan.
Ketiga: Peneguhan untuk melanjutkan amanah organisasi NW secara turun temurun.
Baiat NW adalah baiat keorganisasian. Baiat NW adalah baiat penguatan ke-NW-an dalam Perjuangan amanah yang terwariskan.
Amanah NW adalah amanah sang Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany yang tak bisa ditawar lagi.
Baiat NW adalah baiat melangkah bersama menuju pintu syurga ilahi
Baiat NW sebagai lokomotif yang disahkan oleh Maulana Syaikh sebagai satu-satunya Ormas Islam yang dideklarasikan oleh Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfanany.
Baiat NW adalah baiat keberkahan. Jika melanggar baiat NW maka menghilangkan keberkahan.
Baiat NW adalah satu tarikan nafas dalam wasiat MAULANA SSYAIKH dalam melanjutkan visi misi dan obsesi Maulanassyaikh yang NW itu direstui oleh mahaguru beliau, Maulanassyaikh Hasan Muhammad Massyath dan Maulanassyaikh Sayyid Amin al-Qutby yang setiap saat dan waktu memberi restu.
Intinya, Melanggar bait ketaqwaan, kebaktian keguruan dan kebaktian ke-NW-an adalah malapetaka dan musibah besar bagi pelanggarnya. Disadari atau tidak, ada sebab atau tidak, melanggar sumpah dan baiat adalah kekeliruan dan kesalahan fatal bagi setiap Abituren NW.
A. HISTORISITAS LAGU SUMPAH DAN BAIATMU.
Lagu ini sesungguhnya adalah lagu yang sering dibaca oleh Tim Wasiat Renungan Masa yang diasuh oleh almarhum Ust. H. Fuad (Praya) dengan banyak vokalisnya, terutama vokalis utamanya saat itu, thullab tholibat MDQH, seperti Sulastri, Ummi Lale Yaqutunnafis, Dkk. terkadang juga dilantunkan oleh Ustazah Syarifah (Qoriah-sekaligus merangkap pelatih Wasiat) saat itu.
Sehingga terkesan lagu ini diaransemen oleh Ust. H. Fuad yang kemudian beliau menghadap ke Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid untuk dilantunkan bersamaan dengan teks atau lirik wasiat renungan masa.
Setelah itu menjadi tenarlah lagu itu di kalangan para santri Nahdatul Wathan dengan judul lagu ini, Ingatlah Sumpah dan Baiatmu.
B. Nilai Normatifitas lagu ini
Syair atau lagu ini sangat selaras dengan Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru karya asli Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Sebagai Berikut:
Melanggar baiat melanggar sumpah.
Melanggar Iqrar melanggar perintah.
Tidak peduli hubungan musnah.
Tidak peduli Quran dan Sunnah. ( WRM: 137).
Khianat sumpah khianat Baiat.
Sangat bahaya dunia akhirat.
Banyak terbukti banyak terlihat.
Imannya mati taqwanya melarat. (WRM:141).
Aduh Sayang!
Dulu banyak yang Baiat.
Waktu Ijazah dan Nerima thoriqat.
Sanggup membela selama hayat.
Sehidup semati sampai akhirat (WRM:11)
Aduh Sayang!
Tapi sekarang jarang kulihat.
Menepati janji, menepati baiat.
Apakah masih ada yang ingat!..
Ataukah sudah terbuang di Erat?.
Bahwa Saiful Haq doa pemuda.
Diijazahkan dengan baiatnya.
Sanggup membela penuh setia.
Tapi Sekarang apa kabarnya? (WRM: 13).
Berdasarkan statement Maulana Syaikh dalam buku wasiat renungan masa di atas. memberikan gambaran bahwa Maulanassyaikh telah meneropong apa yang akan terjadi di kalangan para Abituren NAHDLATUL WATHAN nantinya, sampai-sampai Maulana Syaikh bertanya secara langsung, Apakah masih ada yang Ingat!
Ataukah sudah terbuang di Erat?.
Pertanyaan Maulana Syaikh, apakah masih ada yang ingat baiat nya yang dulu berbaiat di hadapan Maulanassyaikh untuk memperjuangkan NW? ataukah sudah keluar dari NW kemudian dibuang baiat itu di Erat, di Kali, di Sungai?.
Terbukti banyak yang membuang baiatnya di Erat, di koko', di telage, di sungai, di kali. Inilah kasyafnya Maulana Syaikh terhadap para Abituren NW yang tak ingat sama sumpah dan baiatnya dulu.
Lagu Sumpah dan Baiatmu ini menegaskan bahwa: ikatan batin antara guru dan murid dalam menjalankan amanah agama dan amanah organisasi.
Baiat adalah sumpah setia untuk menjalankan iman dan taqwa sepanjang waktu dan masa. Baiat NW adalah baiat perjuangan untuk mengembangkan NW dimana saja mereka berada.
Baiat adalah tradisi kenabian yang dilanjutkan oleh para ulama dalam upaya meneguhkan komitment perjuangan membela agama Nusa dan bangsa.
Baiat NW adalah baiat penguatan sanad keilmuan dan sanad keberkahan yang jika dilanggar dan dikhianati akan mengakibatkan hilangnya keberkahan dan ketenangan.
Lagu Sumpah dan baiat ini, secara tegas memberikan gambaran bahwa pelanggar sumpah dan baiat sangat berimplikasi negatif bagi pelanggarnya dalam lima hal:
Pertama: Merusak Budi dan akhlak.
Para Abituren NW yang melanggar baiat, pasti dia telah merusak akhlak dan Budi pekerti nya yang tidak sesuai dengan etika keguruan dan etika moral. Mana kala rusak Budi dan akhlaknya maka yang bersangkutan tidak memiliki harga diri dan tak memiliki muruah.
Kedua: Iman Taqwa menjadi berkarat.
Pelanggar sumpah dan baiat lambat laun iman taqwanya tak berkah, sehingga malas menjalankan perintah Allah dan Rasul-nya, malas menjalankan amanah Gurunya, ibu bapaknya. dan inilah sesungguhnya yang paling dikhawatirkan jika para Abituren NW yang melanggar sumpah dan baiat nya. Kesemuanya itu disebabkan karena kehilangan berkah akibat ingkar janji terhadap baiatnya.
Ketiga: Ilmu amalnya berkarat.
Jika ilmu berkarat, banyak tahinya, amalnya berkarat banyak kotorannya, maka tak diharapkan menjadi baik dan benar semua ilmu dan amalnya tersebut. Bahaya yang sangat besar bagi para Abituren NW yang telah bersumpah setia menjalankan amanah KE-NW-AN kemudian mengkhianatinya. Sungguh ini nasiat wasiat Maulana Syaikh untuk kita semua.
Keempat: melanggar sumpah dan baiat dapat membawa su'ul khatimah.
Kelima: Melanggar sumpah dan baiat dapat menjadikan Iman tersesat jalan.
Itulah sekelumit tentang makna yang terkandung dalam lagu Sumpah dan Baiatmu yang termaktub dalam kumpulan-kumpulan lagu perjuangan NW yang selalu dilantunkan sejak masa dahulu masa hayat pendiri organisasi NW.
Semoga kita tetap setia dalam sumpah dan baiat yang telah kita ikrarkan dulu di hadapan Maulanassyaikh.
Para Pejuang NW harus terus bergerak dan tegak dalam mempertahankan khittah NW yang menjadi tanggung jawab bersama dunia akhirat.
Maka saatnya untuk kembali dalam satu aren, satu organisasi NW yang didirikan oleh Maulana Syaikh yang diamanahkan kepada para Abituren NW yang telah berbaiat setia sepanjang masa.
Semoga berkah untuk warga NW yang telah berbaiat untuk tetap NW sepanjang masa sampai akhir hayat di kandung badan.
والله اعلم بالصواب و إليه المرجع و المآب.
.....
Tulisan ini disadur dari akun Facebook Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlah MA dan pertama kali dipublish dengan judul "Sumpah Janji Dan Bai'at Dalam.Lagu Perjuangan Nahdlatul Wathan (NW): Ikatan Spritual Dan Emosional Abituren Nw Dengan Maulana Syaikh Tgkh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-masyhur, Sang Pendiri Organisasi NW".
0 comments