Hukum Puasa - Kitab Taqrirat Al Sadidah
April 06, 2022Sumber: unsplash/umarben |
Berikut ini penjalasan menganai Hukum Puasa pada kitab Taqrirat Al Sadidah. Hukum Puasa dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
Pertama, Wajib. Puasa menjadi wajib saat puasa bernilai ibadah jika dikerjakan dan mendapat dosa apabila di tinggalkan. Terbagi menjadi 6 bagian yaitu:
1) Puasa Ramadhan, 2) Puasa Qadha', 3) Puasa Kifarat, 4) Puasa Ketika haji atau umroh sebagai pengganti dari penyembelihan di dalam fidyah
5) Puasa Istiskoq jika di perintah oleh pemimpin 6) Puasa Nazar .
Kedua, Sunnah. Puasa menjasdi sunnah jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila di tinggalkan tidak mendapatkan apa-apa. Dan puasa ini merupakan hukum dasar dari pada puasa.
Terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Puasa tahunan, contoh: Puasa Arofah , Puasa 6 hari pada bulan syawal dll.
2. Puasa bulanan, contoh: Puasa Ayyamul al Bidh
3. Puasa mingguan, contoh: Puasa hari Senin & Kamis.
وسنة صيام يوم عرفة # إلا لمن في الحج حيث أضعفه
وست شوال وبالولاء # أولى وتاسوعا وعشوراء
وصوم الإثنين كذا الخميس مع # أيام بيض.............
Dan sebaik-baik puasa sunnah adalah puasa daud berdasarkan hadits Rasululloh SAW
أحب الصيام إلى الله صيام داود
Puasa yang paling Allah SWT. Cntai iyalah puasa daud.
Ketiga, Makruh. Puasa menjadi makruh apabila di tinggalkan mendapatkan pahala dengan syarat meninggalkanya itu karena Allah SWT. dan apabila dikerjakan tidak mendapatkan apa-apa. Contoh : menunggalkan puasa pada hari jumat/sabtu/ahad tanpa di sambung dengan hari sebelum,puasa setahun
Keempat, Haram. Puasa menjadi haram apabila dikerjakan akan mendapat dosa dan apa bila ditinggalkan akan mendapat pahala.
Terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Haram akan tetapi sah adalah puasa seorang istri tampa seizin suaminya atau puasanya seorang budak tampa seizin tuannya.
2. Haram dan tidak sah terbagi menjadi 2 keadaan yaitu: Puasa di hari Idul Fitri dan Puasa di hari Idul Adha.
...
Terjemah kitab Tarqrirat al-Sadidah karya Habib Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al-Kaf hlm 434-427.
Alih Bahasa oleh Muhammad Abdullah Faqih, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar.
0 comments